Mewujudkan Guru dan Tenaga Kependidikan yang Profesional Tangguh Berakhlaqul Karimah dan Bangga serta Cinta AUM, Selasa (10/12/2024)
Baitul Arqam Jangan Meninggalkan Generasi yang Lemah
Ketua MPKSDI Solo, Suyanto, menyampaikan kaderisasi dalam organisasi pada hakikatnya merupakan totalitas upaya pembelajaran dan pemberdayaan secara sistematis, terpadu, terukur, dan berkelanjutan. Hal itu dalam rangka pembinaan dan pengembangan kognitif, afektif, dan psikomotorik setiap individu.
Muhammadiyah Unggul dan Berkemajuan
Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Surakarta menggelar dialog Ideologi, Politik, dan Organisasi (Ideopolitor), di Auditorium ITS PKU Muhammadiyah Surakarta bertajuk Menguatkan Pemahaman dan Komitmen terhadap Nilai-Nilai Dasar Persyarikatn Muhammadiyah, Minggu (8/12/2024).
Memahami ideologi, politik, dan organisasi Muhammadiyah menjadi sebuah keharusan warga persyarikatan terutama pimpinan cabang Muhammadiyah. Hal itu disampaikan Ketua MPKSDI Dr Suyanto.
“Kegiatan ini diikuti sebanyak 60 peserta terdiri dari unsur Pimpinan Cabang Muhammadiyah Solo Utara, Banjarsari dan Kotta Barat,” kata Suyanto.
Beberapa materi yang diberikan dalam kegiatan ini meliputi: Arah kebijakan Muhammadiyah Kota Surakarta disampaikan Drs KH Anwar Sholeh MHum; Matriks Key Performance Indikator oleh H Dodok Sartono SE MM Sekretaris PWM Jawa Tengah; Ideologi dan Visi Kebangsaan Muhammadiyah menghadapi tahun Politik Dr H Ari Anshori MAg; Risalah Islam Berkemajuan Prof Dr Sofyan Anif MSi Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta.
“Ini sebagai bentuk praktik ta’awun perguruan Muhammadiyah terhadap persyarikatan Muhammadiyah dan tanggung jawab akademik yaitu terkait Catur Dharma Perguruan Tinggi adalah integrasi empat hal ke dalam pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, seperti Pendidikan, Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Al-Islam Kemuhammadiyahan,” beber Wakil Rektor III ITS PKU Muhammadiyah Surakarta, Suyanto.
Tafsir Muhammadiyah kekinian inilah di era industry 4.0 menuju Masyarakat society 5.0 yang melahirkan pandangan Muhammadiyah tentang negara Pancasila sebagai Darul ‘Ahdi wa Syahadah.
Terlebih dalam konteks ideologi, politik, dan organisasi. Ideopolitor menjadi forum yang tepat untuk merumuskan seperti apa konsep dan kontribusi Muhammadiyah khususnya persoalan yang terkait dengan ideologi, politik, dan organisasi.
“Ini sangat strategis karena juga memberikan pemahaman tentang dinamika politik nasional dan global serta implikasinya terhadap Muhammadiyah di berbagai level pimpinan, dan penguatan manajemen organisasi dan kepemimpinan Muhammadiyah yang fleksibel dan adaptif di era perubahan. Yang muaranya menumbuhkan dan mewujudkan tiga konsep besar: jamaah, jam’iyah, dan jariyah,” urainya.