Pemimpin yang di cintai Allah Swt
Oleh Andy Ratmanto, SH
Allah adalah tujuan kita, ketaqwaan dan keimanan adalah rambu-rambunya, dan ibadah adalah kendaraannya. Jangan lupa para hadirin, untuk selalu beribadah, khotib pun selalu berwasiat untuk selalu meningkatkan ketaqwaan dan keimanan kita, sehingga hanya Allah lah tujuan kita, hanya Allah lah sandaran kita, dan hanya Allah lah kepuasan batin kita
La ila ha illa anta, inni kuntu minadzolimin.
Sholawat dan salam, kita haturkan kepada baginda Nabi Muhammad Saw. yang menjadi idola kita semua, Assalamu alaika ya rosulullah, assalamualaika ya habiballah, assalamualaika ya nabiyullah. Ya Allah pertemukanlah kami dengan NabiMu di dalam mimpi-mimpi kami. Amin ya robbal alamin
mari kita sama-sama memperkuat ukhuwah islamiyyah kita. Jangan gara-gara pemilu kita bertengkar, jangan gara-gara pemilu kita cekcok, jangan gara-gara pemilu kita saling olok mengolok. Jaga persatuan Islam, pandanglah orang yang berbeda politik dengan kita sebagai kawan, sebagai saudara, dan sebagai sahabat, karena mereka juga muslim, dan kita berada dalam bingkai agama Islam yang penuh dengan keridhoan Allah SWT.
Allah Swt ciptakan kita dengan kesempurnaan.
Allah Swt itu memberikan kita potensi fisik, potensi akal pikiran kita, maupun potensi hati dan qalbu kita agar kita bisa sukses.
Setiap orang adalah pemimpin bagi dirinya sendiri.
Seorang imam adalah seorang pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawabannya.
Seorang laki-laki adalah pemimpin atas keluarganya dan ia akan dimintai pertanggungjwabannya.
Seorang wanita adalah pemimpin atas rumah suaminya, dan ia pun akan dimintai pertanggungjawabannya.
Seorang budak juga pemimpin atas harta tuannya, dan ia juga akan dimintai pertanggungjawabannya.
Sungguh kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya.
Kita ini pasti memiliki peran dan kewajiban masing-masing.
Hati itu adalah raja, qalbu kita adalah raja.
Rasulullah Saw bersabda : Dalam diri manusia itu ada segumpal darah apabila segumpal darah ini baik maka seluruh tubuhnya akan baik. Namun apabila segumpal darah ini jelek maka seluruh tubuhnya juga akan jelek.
In a human being there is a clot of blood if this clot of blood is good then the whole body will be good. But if this clot of blood is bad then the whole body will be bad.
Segumpal darah itu adalah qalbu atau hati.
Sehingga saat hati kita menjadi raja, menjadi pengendali, menjadi manajer, menjadi direktur terhadap organ tubuh kita, maka sudah selayaknya dan sudah sepantasnya semua organ ini ngikutin apa yang sudah ditetapkan Allah Yang sudah disabdakan oleh Rasulullah, sudah di tuntunkan oleh Rasulullah Muhammad Saw 14 abad yang lalu. Tangan kita, mulut, pendengaran, Kemudian akal pikiran, termasuk mata juga, kaki, seluruh tubuh kita harusnya dalam rangka kita taat kepada Allah Swt mengikuti sunnah yg sudah dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad Saw.
Kalau kita nih memiliki qalbu yg kuat, memiliki tekad yang sangat luar biasa, utk berbuat baik, utk menjalani rute kehidupan yang benar maka in shaa Alloh akal pikiran, hati, tangan kemudian kaki, lisan atau mulut, pendengaran, penglihatan ini harusnya kita pergunakan dengan sebaik-baiknya utk taat kepada Allah Swt.
Seorang pemimpin yang adil, pemimpin yang dicintai oleh Allah SWT. Yang melekat dalam dirinya sifat baligh, fathonah, serta cerdas dan jujur di tengah-tengah masyarakatnya.
Artinya dari sebuah ucapan Rasululah, setiap pemimpin akan diminta pertanggungjawabannya oleh Allah SWT.
Setiap masyarakat berhasrat, mempunyai pemimpin yang mampu membawa perubahan. Karena seorang penguasa atau pemimpin sangat mulia di sisi Allah SWT. Bahkan kalau ia adil akan disiapkan satu mimbar di surga.
Ada beberapa fungsi pemimpin, yang pertama sebagai motivator seorang pemimpin orang yang mampu memberikan motivasi kepada lainnya. Untuk melakukan sesuatu dan mampu memberikan edukasi, pendidikan pada bawahannya.
Sifat yang kedua adalah inovator. Pemimpin adalah orang yang banyak ide. Pasti karena tidak mungkin orang yang tidak punya sifat ide mampu terpilih sebagai pemimpin.
Belajar dari Rasul yakni Nabi Muhammad SAW, beliau sukses menjadi pemimpin karena jiwa yang tawadhu, tidak sombong. Dan mengayomi semua lapisan tidak pilih kasih.
Pilihlah pemimpin yang rekam jejaknya baik dan shaleh dan takut kepada Allah Swt in shaa Alloh kita akan menjadi negara yang baldatun thayyibun warabbun ghofur.
Dan seorang pemimpin juga harus komunikasi dengan dengan bawahannya, setiap masalah kalau lewat komunikasi dan bermusyawarah akan mudah dan sukses bagi seorang pemimpin.
Para pemimpin yang adil akan dicintai oleh Allah dan akan mendapatkan tempat yang baik kelak di hari kiamat. Sebaliknya, para pemimpin yang dzalim akan jauh dari rahmat Allah dan kelak akan ditempatkan di satu tempat yang penuh kemurkaan (tempat yang menyengsarakan).
Ke Baitullah di Tanah Suci
Datang ke sana minta selamat
Tuhan Allah yang Maha Suci
Jangan lupakan kuasa-Nya setiap saat
Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya manusia yang paling Allah cintai dan paling dekat kedudukannya dari-Nya pada hari kiamat adalah pemimpin yang adil. Dan manusia yang paling Allah murkai dan paling jauh kedudukannya dari-Nya adalah pemimpin yang dzalim. (HR Tirmidzi)
Berinfaklah di jalan Allah, janganlah jerumuskan dirimu ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.
Mereka yang adil adalah mereka yang senantiasa menyerukan kebenaran dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Qs Al Maidah ayat 42
Mereka (orang-orang Yahudi itu) sangat suka mendengar berita bohong lagi banyak memakan makanan yang haram. Maka, jika mereka datang kepadamu (Nabi Muhammad untuk meminta putusan), berilah putusan di antara mereka atau berpalinglah dari mereka. Jika engkau berpaling, mereka tidak akan membahayakanmu sedikit pun. Akan tetapi, jika engkau memutuskan (perkara mereka), putuskanlah dengan adil. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil.
Pemimpin adil merujuk pada orang yang melihat sesuatu untuk kemaslahatan umat. Keadilannya juga merujuk dalam memerintah dan menegakkan hukum.
Mereka yang disebut pemimpin adil adalah pemimpin yang menjaga syariat, hak-hak, kepemilikan, memerangi musuh, menghukum orang-orang yang berbuat kerusakan, dan melaksanakan hudud atau batasan.
Rasulullah SAW pernah bersabda,
Sesungguhnya manusia yang paling dicintai oleh Allah pada hari kiamat dan memiliki kedudukan paling dekat adalah pemimpin adil." (HR At Tirmidzi)
Qs An Nisa ayat 59
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri (pemimpin) di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya."
Dalam buku Al-Ahkam As-Sulthaniyyah: Hukum-Hukum Penyelenggaraan Negara dalam Syariat Islam tulisan Imam Al Mawardi, ayat di atas menjelaskan bahwa Allah SWT mewajibkan kaum muslimin mentaati ulil amri di antara kita. Maksud dari ulil amri adalah para imam, khalifah atau pemimpin yang memerintah.
Dari 'Abdullah bin Umar RA, Rasulullah SAW bersabda:
"Ketahuilah setiap dari kalian adalah seorang pemimpin, dan kalian akan dimintai pertanggungjawabannya atas yang dipimpin. Penguasa yang memimpin orang banyak akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, setiap kepala keluarga adalah pemimpin anggota keluarganya dan dia dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, dan isteri pemimpin terhadap keluarga suaminya dan juga anak-anaknya, dan dia akan dimintai pertanggungjawabannya terhadap mereka, budak juga seorang pemimpin terhadap harta tuannya dan akan dimintai pertanggungjawaban terhadapnya, ketahuilah, setiap kalian adalah bertanggung jawab atas yang dipimpinnya."
Sebaik-baik pemimpin kalian adalah orang-orang yang kalian cintai dan mencintai kalian, kalian mendoakan mereka dan mereka pun mendoakan kalian. Dan seburuk-buruk pemimpin kalian adalah orang-orang yang kalian benci dan membenci kalian, kalian melaknat mereka dan mereka pun melaknat kalian." (Hadits riwayat Imam Muslim).
Kaum muslimin juga diminta untuk taat dan patuh pada pemimpin yang baik, sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang berbunyi:
"Patuh dan taat itu (pada pemimpin) adalah wajib bagi seseorang dalam hal apa yang ia suka atau benci, selama tidak diperintah berbuat maksiat. Jika diperintah maksiat, maka tidak wajib patuh dan taat." (HR Bukhari)
Di malam sunyi penuh kedamaian
Doa kita terbang tinggi ke langit biru
Dengan hati yang bersih dan penuh keikhlasan
Semoga petunjuk-Nya selalu menyertai kita
Dari Abu Said Al-Khudri RA: Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya manusia yang paling dicintai Allah Azza Wajalla dan yang paling dekat tempat duduknya pada hari kiamat adalah pemimpin yang adil, sedangkan manusia paling dibenci oleh Allah dan paling jauh tempat duduknya di hari kiamat adalah pemimpin yang zalim." (HR Tirmidzi).
Pemimpin yang adil adalah mereka yang mampu menegakkan keadilan tanpa pandang bulu, memperlakukan setiap individu sesuai dengan haknya tanpa diskriminasi.
Dengan mempraktikkan keadilan, seseorang akan menjadi sosok yang diinginkan Allah SWT sebagai pemimpin, yang berpotensi mendapat tempat terdekat di sisi-Nya.
menjadi tanggungjawab setiap Muslim yang mahu melihat Islam maju dan berkembang ialah memilih pimpinan yang layak dan bertanggungjawab. Dalam konteks memilih pimpinan atau mereka yang menerajui sesebuah institusi hinggalah ke peringkat negara ialah pedoman daripada kisah Nabi Syuaib ketika memilih Nabi Musa. Firman Allah SWT yang bermaksud: "Salah seorang di antara perempuan yang berdua itu berkata: "Wahai ayah, ambillah dia menjadi orang upahan (mengembala kambing kita), sesungguhnya sebaik-baik orang yang ayah ambil bekerja ialah orang yang kuat, lagi amanah." (Surah al-Qasas, ayat 26)
Negara memerlukan pemimpin yang bukan sahaja layak dan mampu memandu rakyat ke arah yang lebih baik dari segi keduniaan sahaja. Malah, mestilah seorang yang mampu membawa rakyat kepada persiapan untuk berjaya dan bahagia di akhirat juga. Dalam hal ini Allah SWT berfirman yang bermaksud: "Dan tuntutlah dengan harta kekayaan yang telah dikurniakan Allah kepadamu akan pahala dan kebahagiaan hari akhirat dan janganlah engkau melupakan bahagianmu (keperluan dan bekalanmu) dari dunia; dan berbuat baiklah (kepada hamba-hamba Allah) sebagaimana Allah berbuat baik kepadamu (dengan pemberian nikmat-Nya yang melimpah-limpah); dan janganlah engkau melakukan kerosakan di muka bumi; sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang berbuat kerosakan." (Surah al-Qasas, ayat 77)
Kepemimpinan Rasulullah SAW pastinya menjadi contoh terbaik. Bukan sahaja dalam perkara keduniaan, malah Rasulullah SAW juga contoh terbaik dalam persediaan kehidupan akhirat. Baginda menjadi contoh tokoh pemimpin dunia yang menguasai pelbagai ilmu dan kemahiran. Sehingga Rasulullah SAW diiktiraf dunia sebagai tokoh pemimpin agung terbaik. Madinah al-Munawwarah telah menyaksikan bagaimana Rasulullah SAW menjadikannya sebagai kota termaju di dunia dari semua segi sama ada ekonomi, ilmu pengetahun, perpaduan kaum dan sebagainya.
Sebagaimana yang kita maklumi, keperibadian Rasulullah SAW yang terpuji sangat memainkan peranan penting dalam memimpin negara. Oleh itu, sebagai seorang pemimpin yang sepatutnya mewarisi kepemimpinan Rasulullah SAW mestilah berusaha untuk menghiaskan diri dengan akhlak yang terbaik sebagaimana Baginda. Mereka mestilah berusaha menambah ilmu pengetahuan dan sentiasa memperbaiki kesilapan serta mensucikan diri daripada segala perkara yang buruk dan menyebabkan dosa.
Bukan sahaja menjadi tanggungjawab pemilih untuk memilih calon terbaik mengikut kriteria tertentu sebagaimana digariskan Islam melalui panduan Rasulullah SAW dan kajian ulama. Bahkan, mestilah mengutamakan pemimpin yang bersifat adil. Adil ialah meletakkan sesuatu pada tempatnya. Pemimpin adil doanya tidak ditolak oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda yang bemaksud: "Tiga orang yang doa mereka tidak akan ditolak, iaitu orang yang berpuasa hingga berbuka, seorang imam (pemimpin) yang adil dan doa orang yang dizalimi." (Hadis Riwayat Ahmad dan Tirmizi)
Di samping itu, pemimpin adil juga sangat dicintai Allah SWT. Rasulullah bersabda yang bermaksud: "Sesungguhnya manusia yang paling dicintai oleh Allah pada Hari Kiamat dan paling dekat tempat duduknya adalah imam (pemimpin) yang adil, sedangkan manusia yang paling dibenci Allah dan paling jauh tempat duduknya adalah imam (pemimpin) yang zalim." (Hadis Riwayat Tirmizi)
Bahwa Allah memberikan tanggung jawab besar kepada umat-Nya untuk memakmurkan bumi. Namun, tanggung jawab ini tidak hanya sebatas menjaga alam, melainkan juga memimpin diri sendiri dan orang lain menuju kebaikan.
Sebagai pemimpin, tugas kita bukan hanya menjaga alam dan sumber daya, melainkan juga menjaga akhlak, keadilan, dan kesejahteraan sosial. Allah menciptakan kita dengan akal, sehingga kita dapat menggunakan kebijaksanaan dan keadilan dalam menjalankan amanah ini.
Penting bagi kita untuk memahami bahwa kepemimpinan bukanlah sekadar posisi formal, melainkan sebuah tanggung jawab besar yang membutuhkan keahlian dan integritas. Apalagi pemimpin dalam sebuah negara yang besar, tanggung jawabnya semakin mendalam dan kompleks.
Penguasa yang memimpin rakyat banyak dia akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya (HR. Bukhari 6605).
Oleh karena itu, penting bagi pemimpin untuk memiliki keahlian di bidangnya. Rasulullah Saw telah memberikan nasihat yang bijak,
“Apabila suatu urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah masa kehancurannya”. (HR Bukhari dan Muslim).
Ini adalah peringatan agar pemimpin memahami batas keahliannya dan tidak memberikan tugas atau wewenang kepada mereka yang tidak berkompeten. Pemberian tanggung jawab kepada yang tidak ahli dapat mengakibatkan rusaknya pekerjaan bahkan organisasi yang dikelolanya.
Kita sebagai umat Islam, terutama yang memiliki peran sebagai pemimpin, perlu menjadikan amanah sebagai prioritas utama. Amanah tidak hanya terkait dengan keuangan, tetapi juga dengan kebijakan, keadilan, dan kesejahteraan rakyat.
Marilah kita bersama-sama merenungi dan mengintrospeksi diri. Semoga Allah memberikan petunjuk dan kekuatan kepada kita semua untuk menjalankan tugas ini dengan sebaik-baiknya.
Sebatang pohon daunnya rimbun
Lebat daunnya tiada buahnya
Walaupun hidup seribu tahun
Kalau tidak beribadah apa gunanya
Pemimpin harus mengutamakan, membela dan mendahulukan kepentingan umat, menegakkan keadilan, melaksanakan syari’at, berjuang menghilangkan segala bentuk kemunkaran, kekufuran, kekacauan, dan fitnah.
QS. Al Maidah ayat 8
Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penegak (kebenaran) karena Allah (dan) saksi-saksi (yang bertindak) dengan adil. Janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlakulah adil karena (adil) itu lebih dekat pada takwa. Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
Bertemu sahabat karib
Di toko pak Yahud
Setelah penuh salat wajib
Cobalah duha dan tahajud
Ini adalah petunjuk Allah yang jelas tentang bagaimana seorang pemimpin harus bertindak. Pemimpin harus menjadi pelopor kebenaran, menegakkan keadilan, dan tidak dikuasai oleh kebencian terhadap suatu kelompok. Keadilan adalah pondasi utama dalam kepemimpinan yang dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hidupnya.
Seorang pemimpin yang mengamalkan keadilan harus membela dan mendahulukan kepentingan umat. Tugasnya bukan hanya sekadar menjalankan amanah formal, tetapi juga berjuang untuk menghilangkan segala bentuk kemunkaran, kekufuran, kekacauan, dan fitnah. Dengan demikian, pemimpin akan mampu menjalankan kepemimpinan yang sejalan dengan syari’at Islam.
Pemimpin yang mampu menjalankan amanahnya dengan penuh tanggungjawab, akan menjadi pemimpin yang dicintai rakyatnya. Sebagaimana Sabda Rasulullah saw,
“Sebaik-baik pemimpin kalian adalah mereka mencintai kalian dan kalian mencintai mereka, mereka mendo’akan kalian dan kalian mendo’akan mereka. Dan sejelek-jelek pemimpin kalian adalah mereka yang membenci kalian dan kalian membenci mereka, mereka mengutuk kalian dan kalian mengutuk mereka.” (HR Muslim).
Sebaik-baik pemimpin kalian adalah mereka mencintai kalian dan kalian mencintai mereka, mereka mendo’akan kalian dan kalian mendo’akan mereka. Dan sejelek-jelek pemimpin kalian adalah mereka yang membenci kalian dan kalian membenci mereka, mereka mengutuk kalian dan kalian mengutuk mereka.” (HR Muslim).
Rasulullah Saw menegaskan pentingnya hubungan yang baik antara pemimpin dan umatnya. Pemimpin yang mencintai dan dicintai oleh umatnya akan membangun fondasi kekuatan yang kuat dan harmonis. Keberhasilan seorang pemimpin tidak hanya terukur dari pencapaian materi, tetapi juga dari keberhasilannya dalam menciptakan kedamaian dan kebahagiaan di tengah-tengah masyarakat.
Oeh karena itu pemimpin yang berkomitmen untuk mencintai dan dicintai umatnya harus senantiasa mendengarkan aspirasi rakyat, memberikan solusi yang adil, serta mendoakan kebaikan bagi mereka. Sebaliknya, umat juga memiliki tanggung jawab untuk mendukung dan mendoakan pemimpinnya agar senantiasa mendapat petunjuk dari Allah Swt.
Marilah kita sebagai umat Islam, baik sebagai pemimpin maupun sebagai rakyat, bersatu padu dalam membangun kepemimpinan yang penuh kasih sayang, keadilan, dan berkah. Semoga Allah Swt memberikan taufik dan hidayah Nya sehingga kita semua mampu menjalankan peran sebagai khalifah dengan baik.
Sesungguhnya orang yang paling di cintai Allah Swt pada hari kiamat dan paling dekat tempat duduknya dari Nya adalah seorang pemimpin yang adil, sedangkan orang yang paling dibenci Allah Swt pada hari kiamat dan paling keras siksanya adalah seorang pemimpin yang zalim.
Kepemimpinan itu tidak boleh diberikan kepada orang kafir.
Seorang pemimpin yang ideal harus memiliki sifat-sifat mulia yang tidak hanya mampu mengayomi umat, tetapi juga mendatangkan kemaslahatan bagi mereka. Dengan karakter yang benar, seorang pemimpin akan mencegah segala bentuk kerusakan dan kezaliman, serta senantiasa memprioritaskan keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat. Kepemimpinan yang berlandaskan nilai-nilai ini tidak hanya membawa kesuksesan di dunia, tetapi juga meraih ridha Allah Swt di akhirat.
Beberapa karakteristik kepemimpinan yang di cintai oleh Allah Swt :
1.Bertakwa kepada Allah Swt
2.Adil dalam memimpin
3.Amanah dan bertanggung jawab
4.Mengutamakan kepentingan umat
5.Rendah hati dan mudah memaafkan
6.Teguh dalam menegakkan kebenaran
7.Sabar dan tangguh dalam menghadapi ujian.
Pemimpin yang adil memperlakukan rakyatnya secara setara, tanpa memandang status sosial, agama, atau golongan.
Qs An Nisa ayat 58
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya dan menyuruh kamu apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkannya dengan adil.
Pemimpin yang dicintai Allah Swt selalu menjaga amanah dan tanggung jawab yg diberikan kepadanya. Amanah ini mencakup semua kebijakan dan keputusan untuk kepentingan rakyat dan bukan kepentingan pribadi.
Pemimpin yg baik tidak sombong dan mau mendengarkan rakyatnya. Ia tdk merasa lebih tinggi dari yg di pimpin dan bersikap penuh kasih sayang.
Pemimpin yg ideal selalu menjalankan perintah Allah Swt dan menjauhi larangan Nya. Ia menyadari bahwa kepemimpinannya akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Swt kelak.
Kejujuran adalah kunci utama dalam kepemimpinan.
Rasulullah Saw bersabda : Seorang pemimpin adalah pemelihara dan ia bertanggung jawab atas orang-orang yg di pimpinnya. (HR. Bukhari dan Muslim)
Pemimpin yg di cintai Allah Swt adalah yg peduli dan memperhatikan kesejahteraan umat, terutama kaum lemah. Ia tdk membiarkan rakyatnya menderita atau tertindas.
Seorang pemimpin akan selalu di uji dengan berbagai kesulitan dan tantangan. Pemimpin yg di cintai Allah Swt akan bersikap sabar dan terus berpegang pada kebenaran.
Pemimpin dengan sifat-sifat di atas akan membawa kesejahteraan bagi umat dan menjadi sebab turunnya berkah dari Allah Swt. Semoga kita selalu di pimpin oleh orang-orang yg memenuhi kriteria ini.
Jangan mencoblos hanya karena urusan dunia, dengan alasan anda diberi duit atau lain sebagainya. Tapi cobloslah karena Allah Swt dan Rasul Nya. Pilihlah karena anda berharap semoga dia pilihan kita cinta umat Nabi Muhammad Saw. Kita berikhtiar, kita meminta petunjuk kemudian di hari kita memilih bebaskan diri kita dari urusan dunia dan hawa nafsu.
Agama Islam adalah agama yang paling sempurna.
Pemimpin dalam Islam itu adalah perkara yang besar.
Suatu bangsa itu baik atau makmur tergantung pemimpinnya.
Pemimpin yang baik itu tidak hanya di cintai oleh rakyatnya tetapi juga di cintai oleh Allah Swt.
Pemimpin itu tidak hanya memberikan bantuan saja.
Pemimpin itu harus kuat secara fisik, kuat secara maknawi, profesional, pemimpin itu harus memiliki pengalaman di dalam memimpin.
Pemimpin itu juga harus melindungi rakyatnya, mengetahui permasalahan rakyatnya.
Pemimpin itu harus amanah di dalam kepemimpinannya.
Pemimpin itu harusnya tidak hanya memupuk kekayaan pribadi saja.
Rasulullah Saw itu selalu konsisten di dalam kebenaran.
Orang yang licik dan curang adalah orang yg tidak benar.
Jabatan itu adalah merupakan amanah dari Allah Swt.
Islam memandang kepemimpinan sebagai suatu tanggung jawab besar. Pemimpin bukan hanya dituntut untuk mengatur dan mengelola, tetapi juga memberikan keteladanan yang baik bagi orang yang di pimpinnya.
Qs Al Baqarah ayat 30 : Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat : Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.
Bahwa manusia dipilih oleh Allah Swt untuk menjadi khalifah di muka bumi, yang bertugas untuk menjaga dan memakmurkan bumi sesuai dengan perintah Nya. Oleh karena itu setiap orang yang diberi tanggung jawab sebagai pemimpin harus melaksanakannya dengan penuh amanah.
Bahwa setiap pemimpin akan di mintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya di hadapan Allah Swt. Pemimpin yang baik bukanlah yang hanya mengejar kepentingan pribadi tetapi yang memprioritaskan kesejahteraan dan kebahagiaan orang-orang yang di pimpinnya.
Marilah kita semua berusaha menjadi pemimpin, baik dalam skala kecil maupun besar, yang diridhai oleh Allah Swt dan di cintai oleh orang yang kita pimpin. Kepemimpinan adalah amanah besar yang harus kita jalani dengan tanggung jawab dan keikhlasan. Semoga Allah Swt memberikan kekuatan dan petunjuk kepada kita semua dalam menjalankan amanah ini.
Semoga Pilkada tanggal 27 November 2024 akan menghasilkan pemimpin yang benar-benar amanah, yang selalu takut kepada Allah Swt, yg selalu mencintai rakyatnya.
Rasulullah Saw bersabda : Tunaikanlah amanah kepada orang yang memberikan amanah. Dan janganlah mengkhianati orang yang mengkhianatimu.
Semoga Allah Swt melimpahkan kekuatan dan kemampuan kepada kita semua sebagai pemimpin dan mereka yang tengah dan bakal memimpin kita semua agar dapat menunaikan amanah kepada yang berhaknya dengan sebaik-baiknya. Sehingga dengan begitu kita dan para pemimpin kita dapat memenuhi kewajiban yang digariskan Allah Swt dan Rasulullah Saw serta memenuhi harapan orang-orang yang berhak atas amanah tersebut.
Pemimpin itu di pilih oleh rakyatnya, seharusnya mementingkan urusan dan kemaslahatan rakyat bukan segelintir orang kepentingan keluarga dan kroninya.
Jangan sampai kita menjadi pemimpin yang zalim.
Rasulullah Saw berdoa : Ya Allah, siapa yang mengemban tugas mengurusi umatku kemudian dia menyusahkan mereka, maka susahkanlah dia. Siapa yang mengemban tugas mengurusi umatku dan memudahkan mereka, maka mudahkanlah dia.
(HR. Muslim)
Wahai para pemimpin mari kita jadikan jabatan itu sebagai visi misi meraih ridha dan rahmat Allah Swt, bukan untuk memperkaya diri, keluarga dan golongan sendiri. Sebab jika kita khianat kepada mereka yang di pimpin maka akan menjadi sebab terhalang masuk surganya Allah Swt.
Bahwa pemimpin yang berbohong, curang kepada rakyat, menipu rakyat akan merugikan dirinya sendiri, di haramkan kepadanya dari surga Allah Swt.
Jangan sampai banyak janji-janji politiknya yang di ingkari atau mengkhianati.
Semoga Allah Swt anugerahkan kita semua pemimpin yang adil, jujur, berintegritas dan penyayang kepada kita semua serta selalu dekat kepada Allah Swt.
Saya mengajak kepada para hadirin untuk menerima apapun hasil dari pemilihan pemimpin di negeri ini, siapapun walikotanya Solo dan siapapun gubernur Jawa Tengahnya kita dukung dan kita doakan agar menjadi pemimpin yang Amanah, adil, dan juga bisa mensejahterakan masyarakat. Bisa menjadikan kota Solo dan juga Jawa Tengah yang benar-benar menjadi kota Solo dan Provinsi Jawa Tengah yg bermartabat.
Doa
Jadikanlah kami dan bangsa kami hamba-hamba-Mu yang tahu diri, nikmat Kau berikan, tak lengah kami untuk mensyukuri.
Ya Allah Tuhan Maha Kuasa lagi Maha Perkasa.
Tanpa petunjuk-Mu manusia akan celaka. Tiada iman, merekapun menjadi durhaka, kosong harta, bayangan diri sengsara, namun hampa ilmu manusia binasa.
Bimbinglah kami, para pemimpin kami, ke jalan yang Engkau ridho. Sejahterakan hidup dan kehidupan kami di alam fana. Bahagiakan kami kelak di alam baka, jauhkan kami dari nestapa azab neraka. Rahmat magfirah-Mu jua tentukan segala.
Maha Suci Engkau ya Allah, segala pujian untuk-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Aku memohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.
Ya Alloh luaskan rezeki yang hadir di pengajiann malam hari ini.
Ya Alloh sehatkanlah dan muliakanlah orang-orang yang hadir di pengajian malam hari ini.
Ya Alloh bimbinglah selalu kami agar selalu berada di jalan Mu.
Ya Alloh mudahkanlah urusan-urusan kami yang hadir di pengajian malam hari ini.
Ya Alloh berikanlah kami pemimpin yang selalu taat dan takut kepada Mu.
Ya Alloh muliakanlah kami semua.