MPKSDISOLO.COM - Bedah Draft Kurikulum Al-Islam, Kemuhamamdiyahan dan Bahasa Arab (Ismuba) 2024 yang membahagiakan dan berkemajuan digelar Majelis Pendidikan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surakarta diadakan di Balai Muhammadiyah Solo Jalan Teuku Umar Keprabon, Banjarsari, Rabu (24/1/2024).
Acara dibuka oleh sekretaris Drs H Supraptono MPd, yang mewakili ketua majelis Pendidikan Dr Mohamad Ali Sag MPd dengan moderator Wakil Kepala Sekolah bidang Humas SD Muhammadiyah 1 Ketelan Dwi Jatmiko.
Dalam bedah itu, hadir tiga narasumber. Pertama pendidik Ismuba Hadyan Muntashir Windayanto MPd, kedua Dr Isa al Fajri LC MPd dan ketiga ketua kelompok kerja guru (KKG) Nurul Jannah SAg.
Hadyan Muntashir menyatakan dalam paparan kurikulum merdeka (Kumer) diluncurkan sebagai kurikulum yang bertujuan untuk mengasah minat dan bakat anak sejak dini dengan berfokus pada materi esensial, pengembangan karakter, dan kompetensi peserta didik.
“Kurikulum Merdeka menghadirkan rasa kebahagiaan bagi peserta didik dan pendidik,” ujarnya.
Kemudian, Isa al Fajri Kurikulum Pendidikan ISMUBA meliputi kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah dan Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah. Kurikulum ISMUBA ini mencakup intrakurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler, dan program pembiasaan yang terintegrasi.
Kurikulum intrakurikuler berisi mata pelajaran Pendidikan Al-Islam, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab. Pada sekolah, Pendidikan Al-Islam dalam kegiatan intrakurikuler berupa Pendidikan Al-Islam terintegrasi yang memuat unsur Al-Qur’an dan Hadis, Aqidah, Akhlak, Ibadah, dan Tarikh. Sedangkan pada Madrasah, Pendidikan Al-Islam dalam kegiatan intrakurikuler memuat mata pelajaran Al-Qur’an-Hadis, Aqidah-Akhlak, Fikih, serta Tarikh
“Kokurikuler pada sekolah berisi penguatan kompetensi baca tulis, tahsin, dan tahfidz Al-Qur’an; pembinaan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM); dan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila/Profil Pelajar Berkemajuan (P5/PPB) yang dirancang terpisah dari intrakurikuler. Sedangkan pada madrasah berisi penguatan kompetensi baca tulis, tahsin, dan tahfidz Al-Qur’an; pembinaan IPM; dan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila/Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin/Profil Pelajar Berkemajuan (P5/PPRA/PPB) yang dirancang terpisah dari intrakurikuler,” bebernya.
Adapun pemateri ketiga, Nurul Jannah Program pembiasaan bertujuan untuk membentuk sikap dan perilaku peserta didik dalam mencapai profil pelajar berkemajuan. Kegiatannya berupa pembiasaan baik di sekolah/madrasah maupun di luar sekolah/madrasah.
Program ini terdiri dari pendampingan kegiatan Pendidikan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan di sekolah/madrasah dan pemantauannya di luar sekolah/madrasah.
“Seperti pembiasaan shalat wajib dan sunnah; kultum; khotbah; berinfak di Kantor Layanan Lazismu Sekolah/Madrasah; mengikuti kajian di Muhammadiyah; dan pembiasaan berbahasa Arab. Program ini didampingi dan dipantau melalui buku program pembiasaan. program ekstrakurikuler dapat dikembangkan sesuai karakteristik minat murid,” terangnya.
Unsur pembantu pimpinan bidang ISMUBA Abdul Hakam Faruq SHI MAg, bedah kurikulum, pendidik mampu mengetahui apa sebenarnya inti dari pokok bahasan di setiap pertemuan.
Dengan mengetahui inti pokok bahasan, selanjutnya kita bisa tentukan bagian mana yang akan dibahas secara mendalam di kelas, bagian mana yang dijadikan penugasan bagi siswa, bagian mana yang harus dipelajari sendiri oleh siswa.
“Dengan kata lain, bedah kurikulum perlu memperhitungkan proses belajar di kelas, penugasan dan belajar mandiri sebagai sebuah kesatuan. Sekaligus acara ini memberi ruang dan waktu bagi KKG, MGMP perguruan Muhammadiyah Kota Surakarta untuk bernalar kritis,” ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar