MPKSDISOLO.COM - Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan Kota Solo menggelar kegiatan Musyawarah Daerah (Musyda) ke-4 di Balai Muhammadiyah Solo, Jalan Teuku Umar No., Keprabon, Banjarsari pada Sabtu (13/1/2024). Kegiatan yang bertema Memajukan Hizbul Wathan, Mencerahkan Semester dihadiri 300 peserta.
Ketua Kwarda Gerakan Kepanduan HW Solo, Yatimun, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas pelaksanaan Musyda HW ke-4. Sebagai gerakan kepanduan, HW terus menjadi bagian yang mencetak kader dengan kegiatan menantang dan menyenangkan. Apalagi kader HW tidak dibatasi usia, lintas jenis kelamin, dan lintas tingkat pendidikan.
Sebagai Ketua Kwarda Gerakan HW Kota Solo periode sebelumnya, Yatimun, menjelaskan kepengurusannya berhasil membentuk 7 kwartir cabang di masing-masing Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM), melaksanakan training of trainer (ToT) pelatih bagi guru-guru KB-TK Aisyiyah se-Kota Solo.
“Kepanduan HW Kwarda Solo cukup mewarnai dalam upaya menciptakan muktamar (Muhammadiyah dan Aisyiyah di Solo) bersih, dan Apel Akbar HW Milad Muhammadiyah ke-111 yang dihadiri 7.000 peserta,” jelasnya.
Pelaksanaan Musyda HW ke-4 ini dihadiri sekitar 300 peserta dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah Solo, Pimpinan Kwawil HW Jawa Tengah, Pimpinan Kwartir cabang pramuka Solo, Pimpinan Kwarda, Kwarcab, bidang personalia kwarda, pelatih qobilah jenjang sekolah dari SD/MI hingga SMA/SMK. Musyda HW memilih 13 formatur dari 44 calon formatur yang ditetapkan. Pemilihan dilaksanakan secara e-voting dengan gawai.
Musyda HW ke-4 berjalan sukses dan lancar sesuai dengan agenda kegiatan. Agenda kegiatan tersebut diawali dengan pembukaan Musyda HW yang dilanjutkan dengan pembekalan kepanduan HW. Peserta juga mengikuti 7 rangkaian sidang pleno. Sidang pleno I membahas pengesahan tata tertib Musyda, sidang pleno II penyampaian tata tertib dan pengesahan agenda musyda, sidang pleno III penyampaian laporan dan tanggapan terhadap laporan kwarda.
Sidang pleno IV diskusi kelompok meliputi organisasi, program kerja, dan rekomendasi isu-isu strategis. Sidang pleno V laporan hasil sidang kelompok, pleno VI pemilihan anggota kwarda 2024-2028, dan sidang pleno VII laporan penetapan hasil pemilihan dan rapat formatur. Kegiatan diakhir dengan sidang pleno VIII penetapan dan pengesahan ketua dan sekretaris kwarda periode 2023-2028.
Musyda ke-4 HW Kota Solo menghasilkan keputusan yaitu Parimin Tejo Pramono terpilih menjadi ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan Kota Solo Periode 2023-2028. Adapun sekretaris terpilih adalah Dwi Suparwanto dan bendahara Laily Purnamawati. Pemilihan dilaksanakan melalui e-voting itu memilih 13 formatur dari 44 calon formatur.
Sidang pleno IV diskusi kelompok meliputi organisasi, program kerja, dan rekomendasi isu-isu strategis. Sidang pleno V laporan hasil sidang kelompok, pleno VI pemilihan anggota kwarda 2024-2028, dan sidang pleno VII laporan penetapan hasil pemilihan dan rapat formatur. Kegiatan diakhir dengan sidang pleno VIII penetapan dan pengesahan ketua dan sekretaris kwarda periode 2023-2028.
Musyda ke-4 HW Kota Solo menghasilkan keputusan yaitu Parimin Tejo Pramono terpilih menjadi ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan Kota Solo Periode 2023-2028. Adapun sekretaris terpilih adalah Dwi Suparwanto dan bendahara Laily Purnamawati. Pemilihan dilaksanakan melalui e-voting itu memilih 13 formatur dari 44 calon formatur.
Cakap IT
Sementara itu, Dimyati, pandu senior Kwarda HW Kota Solo, berharap kader HW adalah seorang pejuang pembela Tanah Air.
Kepanduan HW tidak bisa lepas dari warna Muhammadiyah maka harus menaati perintah dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Dia berharap kepanduan HW tidak hanya dicintai oleh orang-orang Muhammadiyah, tetapi karena kebaikannya bisa dicintai orang-orang di luar Muhammadiyah.
“Kalau itu bisa terwujud itulah tujuan akhir dari kepanduan Hizbul Wathan,” jelasnya.
Dimyati berharap kepanduan HW tidak hanya ada di sekolah, tetapi juga bisa seperti zaman dahulu keberadaan HW di qobilah kecamatan dan kelurahan.
Selain itu, kepanduan HW harus bisa menyesuaikan dengan situasi sekarang. Contoh jika zaman dahulu kepanduan HW bangga dengan bendera semaphore maka sekarang kepanduan harus bisa berkemajuan menggunakan IT.
“Era sekarang kepanduan HW harus bisa menyesuaikan dengan era kemajuan menggunakan kecanggihan teknologi informasi atau IT,” jelasnya.
Penulis Redaktur Editor Dwi Jatmiko
Kepanduan HW tidak bisa lepas dari warna Muhammadiyah maka harus menaati perintah dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Dia berharap kepanduan HW tidak hanya dicintai oleh orang-orang Muhammadiyah, tetapi karena kebaikannya bisa dicintai orang-orang di luar Muhammadiyah.
“Kalau itu bisa terwujud itulah tujuan akhir dari kepanduan Hizbul Wathan,” jelasnya.
Dimyati berharap kepanduan HW tidak hanya ada di sekolah, tetapi juga bisa seperti zaman dahulu keberadaan HW di qobilah kecamatan dan kelurahan.
Selain itu, kepanduan HW harus bisa menyesuaikan dengan situasi sekarang. Contoh jika zaman dahulu kepanduan HW bangga dengan bendera semaphore maka sekarang kepanduan harus bisa berkemajuan menggunakan IT.
“Era sekarang kepanduan HW harus bisa menyesuaikan dengan era kemajuan menggunakan kecanggihan teknologi informasi atau IT,” jelasnya.
Penulis Redaktur Editor Dwi Jatmiko
Tidak ada komentar:
Posting Komentar