MPKSDISOLO.COM – Majelis Tabligh dan Dakwah Komunitas
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surakarta Siapkan
35 titik safari dakwah di era derasnya digitalisasi dan informasi. Hal itu
disampaikan Ketua Majelis Tabligh dan Dakwah Komunitas Pimpinan Daerah
Muhammadiyah (PDM) Kota Surakarta Jawa Tengah, H Ahmad Sukidi SAg MPd, kepada MPKSDISOLO.COM,
Kamis Malam (30/11/2023).
“Pembukaan safari da’wah majelis tabligh PDM Kota Surakarta telah dibuka dan diresmikan bersama Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surakarta. Majelis Tabligh dan Dakwah Komunitas bersinegi dengan Lazismu, MPKSDI dan LPCR, mengadakan program safari Dakwah di PCM, PRM dan Masjid masjid Di wilayah PDM Surakarta di 35 titik tadi. Ini safari putaran pertama,” ungkapnya.
Muhammadiyah dikenal sebagai gerakan dakwah Islamiyah. Ciri ini muncul sejak dari kelahirannya dan tetap melekat tidak terpisahkan dalam jati diri Muhammadiyah.
Berdasarkan Surat Ali Imran, ayat : 104 Muhammadiyah meletakkan khittah atau strategi dasar perjuangannya, yaitu dakwah (menyeru, mengajak) Islam, amar ma’ruf nahi munkar dengan masyarakat sebagai medan juangnya.
Gerakan Muhammadiyah berkiprah di tengah-tengah masyarakat bangsa Indonesia dengan membangun berbagai ragam amal usaha yang benar-benar dapat menyentuh hajat orang banyak seperti berbagai ragam lembaga pendidikan sejak taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi, membangun sekian banyak rumah sakit, panti-panti asuhan dan sebagainya.
Semua amal usaha Muhammadiyah seperti itu tidak lain merupakan suatu manifestasi dakwah islamiyah. Semua amal usaha diadakan dengan niat dan tujuan tunggal, yaitu untuk dijadikan sarana dan wahana dakwah Islamiyah.
Berdiri sejak tahun 1912, kini kiprah dakwah Muhammadiyah telah berusia satu abad lebih. Tidak hanya usianya yang tua tetapi dakwahnya pun telah menyebar luas ke pelosok Indonesia hingga menjangkau internasional melalui Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah di 23 negara.
Kiprah tersebut tidak lepas dari metode dakwah yang digunakan Muhammadiyah sejak awal berdiri sampai saat ini dalam rangka mendidik dan mencerahkan kehidupan. Muhammadiyah, dalam rangka menyebarkan dakwahnya ada empat metode yang dipakai Muhammadiyah.
Pertama dakwah bil lisan (melalui perkataan) dilakukan Muhammadiyah antara lain melalui ceramah-ceramah, khutbah, diskusi, seminar dan nasihat-nasihat. Kedua dakwah bil-hal, yaitu metode dakwah melalui perbuatan langsung.
Ketiga dakwah bi-tadwin adalah metode dakwah yang dilakukan melalui tulisan. Para tokoh awal Muhammadiyah hingga ini menggunakan metode tulisan untuk menyampaikan penjelasan mengenai seruan yang hendak dismapaikan seluas-luasnya kepada warga, anggota, pimpinan Muhamadiyah dan masyarakat.
Keempat adalah dakwah bil-hikmah yaitu menyampaikan seruan secara arif dan bijaksana. Jadi kalau ingin mengingatkan Muhammadiyah cenderung menyampaikan dengan arif dan bijaksana. Bahkan, mengingatkan dengan cara ini telah menjadi tradisi di Muhammadiyah bagaimana menggunakan surat keroganisasiannya sebagai sebuah saran, krititik dan mengingatkan.
Editor Dwi Jatmiko
mantabs
BalasHapusMari kita viralkan terima kasih PCM Laweyan
BalasHapus