Assalaamu’alaikum Wr.Wb.
Yang saya hormati Pimpinan Daerah,
Pimpinan Cabang dan Pimpinan Ranting
Muhammadiyah se Jawa Tengah,
Pimpinan dan seluruh Pegawai Amal Usaha
Muhammadiyah,
serta seluruh Warga Persyarikatan Muhammadiyah Jawa Tengah dimanapun berada yang sekarang ini sedang memperingati Milad Muhammadiyah ke-111
dalam hitungan kalender Masehi, tepatnya tanggal 18 November 2023.
Persyarikatan Muhammadiyah memasuki gerbang abad kedua, tepatnya tahun kesebelas
di abad keduanya. Sekian kemajuan telah diwujudkan. Duniapun mengakuinya. Tentu
bukan puja-puji yang tengah dituju oleh Muhammadiyah, tetapi amal sholeh untuk
sebanyak mungkin kebermanfaatan untuk umat manusia, dengan kata kunci Islam
Berkemajuan.
Muhammadiyah meneguhkan diri tidak akan menjadi organisasi yang
mandek dan berpuas diri, namun sebaliknya akan selalu memodernisasi geraknya, adaptif
pada tiap tuntutan zaman, dan mantap dalam aksi-aksi perubahan yang
menggembirakan.
Risalah Islam Berkemajuan menjadi keputusan penting Muktamar 48
di Solo sebagai bagian dari rumusan idiologi Muhammadiyah. Risalah Islam berkemajuan
mempunyai lima karakteristik pilar utama, yaitu : Berlandaskan pada Tauhid, Bersumber
pada al-Qur’an dan Al-Sunnah, Menghidupkan Ijtihad dan Tajdid, Mengembangkan
Wasathiyah, dan Mewujudkan Rahmat bagi Seluruh Alam.
Pokok-pokok pemikiran “Islam Berkemajuan” secara sistematik sebenarnya sudah mulai
dirumuskan dalam Muktamar ke-46 Muhammadiyah tahun 2010 di Yogyakarta sebagai
bagian dari “Pernyataan Muhammadiyah Abad Kedua”. Islam Berkemajuan disebutkan
sebagai “Pandangan Keislaman”. Dalam Pernyataan Pikiran tahun 2010 tersebut, “Dalam
perspektif Muhammadiyah, Islam merupakan agama yang berkemajuan (din al-hadlarah),
yang kehadirannya membawa rahmat bagi semesta kehidupan.
Islam yang berkemajuan
memancarkan pencerahan bagi kehidupan. Islam yang berkemajuan dan melahirkan
pencerahan secara teologis merupakan refleksi dari nilai-nilai transendensi, liberasi,
emansipasi, dan humanisasi sebagaimana terkandung dalam pesan Al-Quran Surat Ali
Imran ayat 104 dan 110 yang menjadi inspirasi kelahiran Muhammadiyah.
Secara
ideologis Islam yang berkemajuan untuk pencerahan merupakan bentuk transformasi AlMa’un untuk menghadirkan dakwah dan tajdid secara aktual dalam pergulatan hidup
keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan universal.
Ditegaskan pula, bahwa Islam yang menjunjung tinggi kemuliaan manusia baik laki-laki
maupun perempuan tanpa diksriminasi. Islam yang mengelorakan misi antiperang,
antiterorisme, antikekerasan, antipenindasan, antiketerbelakangan, dan anti terhadap
segala bentuk pengrusakan di muka bumi seperti korupsi, penyalahgunaan kekuasaan,
kejahatan kemanusiaan, eksploitasi alam serta berbagai kemunkaran yang
menghancurkan kehidupan. Islam yang secara positif melahirkan keutamaan yang
memayungi kemajemukan suku bangsa, ras, golongan dan kebudayaan umat manusia di
muka bumi. Muhammadiyah berkomitmen untuk terus mengembangkan pandangan dan
misi Islam yang berkemajuan sebagaimana spirit awal kelahirannya tahun 1912.
Pandangan Islam berkemajuan yang diperkenalkan oleh pendiri Muhammadiyah telah
melahirkan ideologi kemajuan, yang dikenal luas sebagai ideologi reformisme dan
modernisme Islam, yang muaranya melahirkan pencerahan bagi kehidupan. Pencerahan
(tanwir) sebagai wujud dari Islam yang berkemajuan adalah jalan Islam yang
membebaskan, memberdayakan dan memajukan kehidupan dari segala bentuk
keterbelakangan, ketertindasan, kejumudan dan ketidakadilan hidup umat manusia.
Islam Berkemajuan telah menjadi ruh Muhammadiyah sejak periode awal. Kata-kata yang
terbentuk dari “maju,” seperti “memajukan,” telah termaktub dalam Statuten
Muhammadiyah tahun 1912, yang menyatakan bahwa tujuan Muhammadiyah adalah
“Memajukan hal agama kepada anggota-anggotanya.” Rumusan tersebut melengkapi
tujuan pertama, yakni “menyebarkan pengajaran agama Kangjeng Nabi Muhammad
Shallallahu Alaihi Wasallam kepada penduduk bumiputera di dalam residensi
Yogyakarta.”
Dua tahun kemudian yakni tahun 1914 rumusan “memajukan”, di samping
tetap bertahan pada Statuten Muhammadiyah, juga ditambah dengan kata-kata
“menggembirakan,” yang lengkapnya sebagai berikut : 1). Memajukan dan
menggembirakan pengajaran dan pelajaran agama di Hindia Nederland, dan 2).
Memajukan dan menggembirakan kehidupan (cara hidup) sepanjang kemauan agama
Islam kepada lid-lidnya,” yakni anggota-anggota Muhammadiyah.
Semangat perubahan untuk menjadi lebih baik adalah obor terang yang selalu dibawa
Muhammadiyah. Dengan tak lelah berupaya terus memperbaiki diri dengan sekian
keilmuan yang baru, Muhammadiyah tak jumud yang emoh melepas kebiasaan yang
menyebabkan kemunduran.
Bukan ciri Muhammadiyah bila menuntut dunia berubah
sebelum dirinya berubah menjadi maju terlebih dahulu. “Dadiyo kyai sing kemajuan lan
aja kesel-kesel anggonmu nyambutgawe kanggo Muhammadiyah,” demikian pesan
Kyai Ahmad Dahlan.
Saudara saudara pimpinan dan seluruh pejuang Muhammadiyah,
Saat ini Muhammadiyah genap berusia 111 tahun dalam hitungan kalender Masehi,
Muhammadiyah tetap menunjukkan konsistensi dan makin bertumbuh memberikan
andil pada umat dan bangsa, walaupun kita akui masih banyak kekurangan yang harus
terus kita perbaiki.
Untuk terus menjaga dan menumbuhkan spirit awal berdirinya
Muhammadiyah sebagai Gerakan amal dan pelayanan umat, pada Milad ke-111 ini
Persyarikatan mencanangkan program gerakan nasional sebagai apresiasi terhadap
pejuangan Muhammadiyah di bidang Pendidikan, yakni GERAKAN INFAK PENDIDIKAN 111
atau GIP 111. GIP 111 merupakan brand dari Gerakan Amal Muhammadiyah di usianya
yang ke-111. Gerakan ini diharapkan menjadi gerakan tahunan sebagai bulan berderma
atau berdonasi dengan tujuan khusus. GIP 111 diselenggarakan menyambut Milad ke-111
Muhammadiyah yang disimbolisasikan dengan bulan atau hari-hari berderma sesuai
dengan semangat pendirian Muhammadiyah dalam melayani umat.
GIP 111 merupakan
langkah awal untuk mendirikan Muhammadiyah Endowment Fund atau dana abadi
Muhammadiyah. Tujuan utama program GIP 111 adalah melakukan revitalisasi dan
percepatan pembangunan sarana dan prasarana lembaga pendidikan yang sangat
mendesak, memberikan subsidi/gaji guru di daerah miskin/ terpencil atau lembaga
pendidikan yang lemah, serta mempercepat peningkatkan daya saing dan pembangunan
pusat keunggulan.
Saudara saudara pimpinan dan seluruh pejuang Muhammadiyah,
Selain Gerakan sosial kemanusiaan dengan GIP111, persyarikatan juga terus berbenah
untuk meneguhkan sebagai organisasi Islam yang Unggul dan berkemajuan. Sesuai
dengan keputusan Muktamar 48 menetapkan 8 program prioritas dan 6 program umum
yang digharapkan membawa Muhammadiyah lebih unggul dan berkemajuan. Setiap
jenjang Persyarikatan dari Pimpinan Pusat sampai Pimpinan Ranting telah berkomitmen
untuk melaksanakan program tersebut dengan ukuran-ukuran capaian yang dijadikan
indikator kinerja Pimpinan setiap jenjangnya yang disebut dengan Key Performance
Indicator (KPI).
Target dan capain musti terukur. Bukan zamannya lagi prinsip asal jalan.
Profesional dan akuntabel adalah ciri berkemajuan. Manajemen yang tertutup yang tak
mau dinilai dan dievaluasi sudah tidak cocok lagi.
Disanalah Pimpinan Wilayah
Muhammadiyah Jawa Tengah merumuskan prioritas programnya dalam Top Three Goal
yakni JAMA’AH, JAM’IYAH DAN JARIYAH yang disingkat “3J”. JAMA’AH maksudnya adalah
membangun dan mengembangkan anggota Muhammadiyah berbasis Masjid, PRM dan
PCM. JAM'IYAH adalah penguatan organisasi dengan membenahi empat perspektif dalam
membangun organisasi yang modern dan profesional, yakni: Sumber Daya Insani, Sistem,
Jaringan, dan Keuangan. Sedangkan JARIYAH atau AUM adalah Penguatan Tiga Pilar
utama Muhammadiyah (pendidikan, kesehatan, sosial), plus membangun pilar ke-empat
Muhammadiyah yaitu ekonomi. Prioritas Jawa Tengah tersebut dirumuskan dalam
bentuk KOMPAS-MU.
KOMPAS ini berfungsi sebagai penunjuk arah PWM, PDM, PCMPRM-AUM selama 5 tahun kedepan. KOMPAS juga merupakan akronim dari: KOMITMEN,
KOMPAK, KONSISTEN yang akan diikhtiari menjadi budaya kerja Persyarikatan
Muhammadiyah Jawa Tengah dalam lima tahun mendatang. KOMPAS-MU inilah yang
akan jadi komitmen bersama dan dilakukan dengan kompak secara konsisten lima tahun
kedepan, Insya Allah akan terwujud: MUHAMMADIYAH UNGGUL BERKEMAJUAN.
Saudara saudara pimpinan dan seluruh pejuang Muhammadiyah,
Diakhir sambutan ini Pimpinan Wilayah Muhammdiyah Jawa Tengah ingin mengucapkan
terima kasih dan penghargaan sebesar besarnya kepada seluruh Pimpinan Daerah,
Cabang, Ranting, Pimpinan dan Pegawai AUM, serta seluruh Warga dan Pejuang
Muhammadiyah dimanapun berada, yang telah dengan tulus dan sabar menggerakkan
Pesyarikatan, menghidupkan AUM, merawat dan memakmurkan masjid, menghidupkan
pengajian-pengajian dan dengan ikhlas mendoakan Persyarikatan yang berada di pelosok
pelosok desa yang sering tidak tersentuh oleh Pimpinan. Bisa jadi awet dan
bertumbuhnya Persyarikatan dari keberkahan do’a dan amal sholih mereka. Semoga
dibalas berlipat kebaikan oleh Allah SWT.
Nasrun minallah wafathun qorieb wabashiril mu’minin
Wassalaamu’alaikum Wr.Wb
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah
Dr. H. Tafsir, M.Ag
Tidak ada komentar:
Posting Komentar