Komunikasi Efektif



 Komunikasi Efektif

Dalam dunia kerja di bidang keuangan, tentunya kita akan selalu bersinggungan dengan masyarakat luas, khususnya marketing. Pada pengajian SDK dibahas tentang bagaimana cara komunikasi efektif dengan masyarakat, sehingga orang lain menaruh respek terhadap kita hingga kepada apa yang kita tawarkan.

Rachmat Agung Cahyo, S.E. – Jamaah Pengajian SDK (Sekolah Dakwah Kehidupan) BMT Alfa Dinar merangkum pesan-pesan yang disampaikan oleh Ust. Syamsuri Abu Arofah, Lc. Pada Sabtu, 4 November 2023 di Gedung Graha Dinar Karanganyar.

Jangan Bicara Tentang Diri Kita

Pertama, Jangan bicara tentang aku, tetapi tentang kamu. Semua orang itu mencintai dirinya sendiri, maka ketika kita berbicara dengan orang lain, lawan bicara akan lebih antusias jika yang dibicarakan adalah tentang dirinya, bukan diri kita. Lebih-lebih tentang pencapaian-pencapaian yang telah mereka raih, satu pertanyaan pemantik saja akan membuka jalan obrolan yang panjang. Tetapi, dalam bertanya sesuatu yang bersifat pribadi, kita juga harus pandai mencari cara dari sisi mana kita bisa masuk dalam kehidupan pribadinya, jangan sampai membahas sisi privasi yang mereka tidak suka untuk dibahas.

Jangan Pelit Menyanjung

Semua orang itu suka disanjung, terutama wanita dan tokoh. Tetapi sanjungan yang kita berikan hendaknya sanjungan yang tulus, tidak meledek atau becanda. Maka sanjunglah dari apa yang betul-betul orang itu miliki meskipun dari hal-hal yang sederhana. Satu kata pujian pemantik saja, misalnya menanyakan tentang rahasia sukses, maka akan memancing lawan bicara menceritakan sisi pribadinya, ketika kita sudah bisa masuk pada kehidupan pribadinya, maka apapun yang kita tawarkan akan menjadi pertimbangan bagi mereka.

Membicarakan Tentang Yang Ia Suka

Bicaralah tentang keberhasilannya, jangan menanyakan sesuatu yang ia tidak suka, jangan tanyakan tentang kegagalan yang pernah ia lakukan. Untuk mengetahui apa yang ia sukai bisa kita perhatikan dari peliharaannya, dari benda-benda koleksinya atau dari sesuatu yang ia pajang.

Pintu pembuka obrolannya misalnya saja lewat menanyakan sebuah foto yang dipajang di dinding, ada foto tuan rumah sedang berada diantara salju atau sedang memegang piala, artinya si tuan rumah ingin tamunya tahu kalau dalam perjalanan hidupnya Ia pernah pergi ke Negara bersalju atau memenangkan sebuah perlombaan.

Jangan Meminta Bantuan

Ketika bertemu dengan orang kaya, jangan pernah meminta. Pastikan bahwa kedatangan anda adalah untuk membuatnya semakin kaya. Ketika kita mempunyai sebuah produk simpanan, kita tidak sedang meminta tolong agar orang kaya menabung ke kita. Sebaliknya, kita sedang memberikan solusi kepada orang yang kebingungan dalam menaruh uangnya atau pengelolaan uang dengan persentasi bagi hasil yang menarik. Kita membantu orang kaya untuk semakin lebih kaya.

Jangan Selesai Kisahnya

Agar silaturahim bersambung, jangan selesaikan kisahnya dalam satu kali pertemuan. Sehingga ada alasan untuk bertemu kembali.

Jangan Lupa Namanya

Jangan lupa dengan namanya, sebutlah namanya, bahkan akan menjadi nilai tambah jika kita mengingat pula nama anak-anaknya, kelas berapa. Menyebut nama memunculkan ikatan batin dengan seseorang.

Lampaui Pikiran Negatif dan Positif

Kita harus bisa melampaui pikiran negatif dan positif. Pikiran negatif adalah prasangka buruk dan pesimisme. Kita tidak yakin orang tersebut akan menerima produk kita sebelum kita menawarkan. Sebaliknya, melampaui pikiran positif seperti terlalu yakin orang tersebut akan menerima produk kita, over percaya diri, ini juga tidak boleh dilakukan. Jadilah pikiran kita seperti lampu yang hidup tidak hanya dengan sumbu (-) saja atau sumbu (+) saja, tetapi menyatukan keduanya



Carilah Kesamaan

Ketika bertemu orang, carilah kesamaan-kesamaannya, misalnya sama-sama dari daerah tertentu, dari almamater tertentu, atau sama-sama menyukai hobi tertentu, atau kesamaan apapaun itu. Karena orang membeli tidak selalu karena butuh, tetapi karena emosional.

Jangan Ragukan Produk Sendiri

Produk Knoledge dan Closing itu dua hal yang berbeda, seseorang mungkin bisa menjelaskan produknya dengan detail dan panjang lebar, tetapi belum tentu closing. Jualan apapun sebenarnya tidak hanya soal harga, tidak pula hanya soal paket, tetapi soal keyakinan. Jika closing itu hanya tentang harga, berapa banyak produk yang mahal tetapi nyatanya laku. Maka perlu melibatkan keyakinan hati, terutama kita sebagai pembawa produk, kita yakin bahwa produk kita adalah produk terbaik. 

Jadilah Yang Pertama

Jadilah yang pertama menawarkan, jadilah yang pertama menyapa, jadilah yang pertama hadir. Karena hati itu adalah milik yang pertama. Maka jadilah yang pertama bagi banyak orang.

Tentu masih ada beberapa poin lagi yang akan dibahas dipertemuan selanjutnya, semoga sekilas materi dari pengajian Sekolah Dasar Kehidupan (SDK), semoga bermanfaat dan dapat pula diterapkan dalam kehudupan di bidang lainnya.

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Total Tayangan Halaman

Mengenai MPKSDI Solo

Email: mpksdimuhammadiyahsolo@gmail.com

YouTube MPSDI

Cari Blog Ini